Kisah Gadis berhijab
Dian
adalah seorang gadis yang tinggal di dusun tlogosari ia berasal dari keluarga
yang tak terlalu kaya dan juga tidak miskin, Hidupnya sederhana tak suka
bermewah -mewahan. ia duduk di bangku MTs kelas VIII.
"Nak, kau mau khursus Matematika di anaknya temen ibu?". Suatu hari ibunya menghampirinya. "Ndak tau bu.memang kenal dimana ?" lalu kata ibunya "itu, ibu kenal waktu ikut pengajian rutin hari minggu di genteng". Dia binggung dengan tawaran ibunya.
Sedikit Cuplikan Drama
Temen akrabku di batra
Permain Sepak Bola Akhwat
Narsis dulu sebelum buat blog :D
Pembuatan Blogger
ARLODA "Akhwat"
Arloda "Ikhwan"
"Nak, kau mau khursus Matematika di anaknya temen ibu?". Suatu hari ibunya menghampirinya. "Ndak tau bu.memang kenal dimana ?" lalu kata ibunya "itu, ibu kenal waktu ikut pengajian rutin hari minggu di genteng". Dia binggung dengan tawaran ibunya.
Keesokan
harinya ibunya mengajak gadis itu ke rumah temannya
sesampainya."Assalamualaykum..." di bukalah pintu,
"Waalaykumsalam..." Silahkan masuk bu. akhirnya mereka masuk dan
berbincang-bincang sejenak dan setelah itu pulang karna temannya tidak ada di
rumahnya
Beberapa
hari kemudian, akhirnya gadis itu khursus dengan mbak Rofiqo anak dari teman
ibunya. ternyata di coba khursus dg mbak Rofiqo dia tidak salah mengambil
keputusan. Meskipun dia masih SMA tapi ilmunya tak kalah dengan guru
khursusan di luar. Sudah lama dia khurus dengan mbak Rofiqo tapi
dia masih tetap malu dan tak terlalu akrab dengannya. Sifat dari Dian
yaitu pendiam, pemalu, tak bisa langsung akrab dengan orang yang baru di kenal.
Di
dalam rumah... Ibu gadis itu menawarinya untuk mengikuti latihan kepemimpinan.
Latihan kepemimpinan??? seperti apakah itu??? gumam gadis itu..." Hanya
satu yang ia pikirkan. "Apakah dia harus ikut?? atau menolak tawaran dari
ibunya?? Dia berpikir dan terus berpikir. "Haahaha... kaya orang penting,
:D
Secara
mendadak dia mengambil keputusan "Aku ikut training"!!! detik itu pun
ia mempersiapkan barang-barang yang harus di bawa.Baju, alat mandi, peralatan
tulis dll.. kaya mau minggat aja ya? ahahaha :D siang itu, ia di antar ayahnya
ke stasiun. setiba di stasiun ia bertemu dengan mbak Rofiqo guru lesnya.
Ting
tong... ting tong... "Bunyi kereta datang", mereka pun naik ke dalam
kereta. di dalam kereta mereka bertemu dengan anak banyuwangi kota. dia pun
berkenalan dan duduk. berbincang - bincang sedikit dengan salah 1 orang
orang yang bertanya kepadanya. Lumayan lama perjalanan dari banyuwangi menuju
kota tempat lokasi.
Alhamdulillah...
akhirnya sampai juga di stasiun KLAKAH. Mereka turun dari kereta, ada
salah 1 yang tak turun beda tujuan. Kemudian mereka jalan kaki bersama-sama.
pertama kalinya gadis itu keluar kota tak bersama dengan keluarganya. Gadis itu
berjalan dahulu dengan pede-nya... "Dek, bareng - bareng jalannya jangan
duluan.. "kata Mas Lata". hahaha.. saking senangnya dia tak
menghiraukan apa yang di bilang mas Lata. Mereka istirahat sebentar di masjid.
bersih-besih terus melanjutkan perjalanan ke lokasi naik bis. Lalu, mereka
turun di terminal minakkoncar, kemudian naik len turun di alun-alun.
Sesampainya mereka menunggu jemputan di pinggir jalan. Detik demi detik,
menit demi menit berlalu... jemputan tak kunjung datang. Sampai- sampai
mereka seperti gelandangan. Hahaha Mas lata dan mbak yulianti tidur di pinggir
jalan. sedangkan Dian, mbak Rofiqo dan Mbak Nur duduk - duduk.
Tin...
Tin... bunyi bel sepeda, akhirnya jemputan dating orang yang mereka tunggu
tunggu sejak tadi.. Alhamdulillah, akhirnya mereka bangkit dari penderitaan
menunggu sekian lama. Ternyata yang jemput adalah ikhwan.. O'oooo... ikhwan?Mas
lata di gonceng duluan dan membawa sebagian tas. Lalu, Mas itu datang lagi.
Binggung Aku atau mbak yulianti yang berangkat kesana duluan? "kata dian.
akhirnya, dia dulu yang menuju lokasi training. kemudian di susul mbak
yulianti.
Hmm...
akhirnya mereka semua sampai di lokasi training. setiba disana, suasana masih
sepi peserta belum semua nya yang datang. Dian, mbak yulianti, dan mas
Lata mengisi formulir peserta training. Kemudian mereka ke asrama, di dalam ada
beberapa peserta yang sudah datang walaupun sedikit. lalu ada panitia yang
datang memberi konsumsi. mereka makan bersama-sama.
Pagi
pun tiba, screening pun di mulai. satu demi satu peserta bergilir mengantri di
screening. setelah itu pembagian lokal. ada kesalahan teknis. Dian di
pengumuman tertera dari PD Jember? oh, tidak.. ini salah ketik atau apa? 'gumam
dian". Dia pun kebingungan, gelisah, campur aduk jadi satu. Lalu,
dia tanya ke salah satu PD Jember. "Apakah ada yang namanya Dian di PD
jember??" Sepertinya tidak ada, dengan keputusan mantab ia masuk ke dalam
lokal itu. ternyata benar, tak ada yang namanya Dian dari PD jember dan
peserta dari situ semuanya ikhwan.
Sekitar
agak siangan semua peserta masuk ke dalam lokal masing - masing. Dan Dian
ternyata masuk LOKAL 2, selokal dengan Mas Lata. Tidak nyangka bisa selokal
katanya". " Dek, kamu beneran masuk lokal dua ini ". Mas
Lata menghampirinya. " Iyaa mas, tapi aku tertera dari PD jember. Lalu,
Kegiatan di lokal di mulai. Awal masuk pertama pembentukan pengurus lokal
di lanjutlkan dengan materi. PII ?? Apakah itu?? PII adalah singkatan dari
"Pelajar Islam Indonesia". Itulah awal gadis itu kenal dengan PII dan
resmi mengikutinya. PII adalah organisasi yang independen. Jika ibarat seorang
anak PII itu adalah yatim piatu, tak punya orang tua. Wow? keren bukan?
Subhanallah... :D Jarang sekali kita menemukan seperti itu. Beruntunglah,
pelajar yang sudah tergabung dengan PII. PII mencetak kader yang muslim,
cendekia dan pemimpin. Training itu berlangsung selama seminggu. satu hal
yang tak akan pernah terlupakan adalah kebersamaan di dalam lokal. Walaupun
hanya kumpul selama seminggu tapi seperti keluraga sendiri. Itulah
keistiweaan mengikuti BATRA (Basic Training) training dasar di PII.
Seminggu
berlalu, training itu pun usai. Hari terakhirnya pada saat malam tahun baru itu
di tutup dengan kegiatan jihad. Subhanallah.. malam tahun baru yang tak akan
terlupakan. Pagi pun datang, semua peserta bersiap - siap - siap untuk pulang.
Tapi, masuk lokal terlebih dalulu. Setiap orang memberikan kritikan pada
peserta.Kritikan yang di dapat oleh Dian tak menyenangkan. Kebanyakan
mengkritik sifat pendiamnya yang di lokal. itu sifat jelek yang membuatnya
sulit bergaul dengan teman - teman nya di dalam lokal. - teman nya di dalam
lokal. Ada sih yang lain tidak hanya dia yang mempunyai sifat pendiam di local
itu, namanya Hilwa. Jadi ada dua nak yang pendiam di lokal itu, namun Hilwa
lebih pendiam di banding Dian. Umur mereka beda sedikit, Hilwa kelas VII
sedangkan Dian kelas VIII. Lanjut, semua peserta training di kumpulkan di dalam
atu ruangan. Semuanya pada nangis, sudah berkumpul bersama - sama selama
seminggu kemudian pisah, rasanya tak kuat menahan. Ukhwah yang sangat erat
sambil bernyanyi dan bersalaman. dan pulang ke daerah masing - masing.
Akhirnya
mereka sampai di banyuwangi.Hal yang tak akan terlupakan buat gadis itu
pengalaman mengikuti training di PII. Bertambah teman, dunia dan kehidupan yang
baru pula. Dia kembali ke aktivitas kesehari - harian nya. Sekolah, les,
belajar, membantu orang tua dll. Suatu hari dia les kembali ke mbak Rofiqo
seperti biasanya. "Yan, aku mau ke rumahnya Lata mau ambil kalendermu, mau
ikut ?" Kata mbak Rofiqo. Aduh.. ikut ga ya? Pengen sebenarnya ketemu dan
main ke rumahnya mas Lata tapi aku ndak pakai jibab. Gumamnya. Lalu, dia
memutuskan untuk tidak ikut mbak Rofiqo ke rumahnya Mas Lata. mbak Rofiqo
meninggalkan dia dengan tugas mengerjakan soal - soal. Menit demi menit mbak
Rofiqo tak kunjung datang. lumayan lama ia pergi. Kemudian ia datang dan
memberikan kalender yang di beli gadis itu.
Dia
berfikir, apakah ia akan berhijab ? menutup auratnya dengan jilbab. Allah
berfirman "“Hai Nabi, katakanlah kepada istri - istrimu, anak- anakmu,
anak perempuanmu dan istri - istri orang mukmin, hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. yang demikian itu
supaya mereka lebih muda untuk dikenal karena itu mereka tidak di ganggu.
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al-Ahzab
[33]: 59). Sudah jelas bukan? Bahwa seorang wanita muslim itu wajib menutup
aurotnya. aurat perempuan seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan
sedangkan aurat laki-laki dari pusar sampai lutut. Dengan mantab dan langkah
pasti ia memutuskan untuk berhijab. Subhanallah.. Allah telah memberikan
hidayah untuk gadis itu, yang awalnya dia tak istiqomah dalam berhijab pada waktu
bersekolah di MTs tapi dia hanya berjilbab di sekolah dan pada saat mengaji
saja sedangkan keluar bersama ibu dan adiknya tak memakai jilbab.
Astaghfirrullah haladzim.. sungguh tak sepantasnya ia melalukan seperti
itu bukan? maklum lah remaja labil dan belum tau tentang ilmu tentang agama
secara mendalam. Nah... untuk teman - teman akhwat yang belum berhijab segera
berhijab ya. :) WAJIB! jangan di tunda - tunda lagi. Mayoritas semua perempuan
jika di tanya "Kenapa kamu tidak memakai berjibab?" pasti mereka
menjawab aku belum siap, terkadang banyak perempuan berjilbab tapi perilakunya
buruk jadi mending tidak usah berjilbab". Astaghfirrullah.. Itu jawaban
yang TIDAK BENAR!!! Jika kalian bilang tidak siap terus kapan mulai berjilbab??
nunggu mati?? Paksa untuk berjilbab, keterpaksaan itu akan menjadi
kebisaan seperti apa yang di lakukan oleh Dian." Dalam suatu riwayat
hadist "Jika seorang hamba mengetahui ilmu itu tetapi tidak melakukannya
maka ia akan berdosa".
Hari
demi hari sifat gadis berubah itu berubah, dari yang awalnya dia pendiam
sekarang tak jadi pendiam lagi. Dia agak terbuka bisa bergaul dengan temannya.
Jika kalian ada yang mempunyai pendiam atau pemalu, segera entaskan diri kalian
dari sifat jelek itu. Jadi anak pendiam itu tak enak, Dimana - mana selalu
sendiri. benar bukan? tak punya banyak teman. Ayoo, bangkit la! Awali dari hal
terkecil akan menjadi sebuah kebiasaan , satu hal yang penting adalah
niat. Yakin, Pasti bisa! Allah berfirman : "Allah tidak akan mengubah
nasib suatu kaum kalau bukan mereka yang mengubahnya.” (QS. Ar-Radu:7).
PD (Percaya Diri) itu juga hal yang penting, terkadang kita sulit untuk
memiliki sifat tersebut. kenapa? takut salah? atau malu kah?. No, no.. no..
Kenapa seorang muslim meski takut? untuk apa takut? bukankah kita hanya takut
sama sang pencpita semata. Dalam hal kebaikan untuk apa takut? Ayoo.. munculkan
sifat PD.
Sejak kenal PII kehidupannya berubah 180 derajat menjadi lebih baik lagi.
Beruntung sekali ia sudah kenal PII. Ia aktif ikut kegiatan di PII. Ia
rela melakukan apapun demi jihad melalui media dakwah PII. " Allah akan
menolong seorang hamba yang menolong agama-Nya. (Al-Hajj : 11) Namun ada saja
halangannya.. Ia tak bisa aktif di kepengurusan daerah. Karena jarak rumahnya
yang jauh. pusat kepengurusannnya di kota Banyuwangi sedangkan ia tinggal di
desa Tlogosari lumayan jauh dari kota, jika di tempuh dengan sepada montor kira
- kira 1 jam lebih. Tapi jarak yang jauh itu tak mematahkan semangatnya untuk
aktif berjihad di PII. malah menantang ia dan menambah semangatnya.
Kini
dia sudah kelas IX. Dimana sibuk dengan belajar, khursus, berangkat sekolah
pagi - pagi untuk mengikuti pendalaman sampai sore pulangny untuk
mempersiapkan ujian nanti yang akan di hadapinya.Disini lah keaktifannya di PII
mulai terhambat, ibunya menyuruhnya untuk mengurangi kegiatan dan fokus ke
ujiannya karena sudah kelas IX. Konflik mulai muncul, demi ia mengikuti
kegiatan PII ia merayu orang tuanya supaya di izinkan untuk ikut. Lalu ia
berniat untuk melanjutkan study di Banyuwangi kota, Namun orang tuanya sedikit
tak menyetujuinya. karena ia perempuan, orang tuanya tak tega melepas dia
tinggal di kota sendirian apalagi dia juga sering sakit - sakit an. Dia
binggung, gelisah. Apa yang harus ia perbuat? untuk keluar dari problem itu
semua. Ibunya menginginkan ia bersekolah di genteng saja karena katanya
pendidikan di genteng lebih terjamin dari pada Banyuwangi kota. Ia mengikuti
tes masuk sekolah di SMAN 2 Genteng, dia tak semangat belajar dan hasilnya tak
memuaskan. dia tidak di terima di sekolah RSBI itu. Orangtunya memarahinya, tak
sanggup lagi mengatasi anak perempuannya yang satu ini. di keras kepala, susah
di atur. Lalu, orangtuanya pasrah tak memperdulikannya terserah mau sekolah
dimana saja. Dia mencoba untuk mengikuti tes di SMKN 1 Banyuwangi. Orangtuanya
pesemis jika mengikuti tes di SMK itu pasti peluangnya sedikit banyak sekolah -
sekolah yang mendaftar di situ. Tapi Dian tetap optimis, semangat, pasti
akan di terima di SMK itu demi bisa aktif di PII Banyuwangi. Dia bersama
ayahnya berangkat ke Banyuwangi untuk mengikuti tes. Dia ikuti dengan baik,
berdoa, pasrah dengan yang di atas. Pengumuman hasil tes di internet. Hari itu
dia melihat di internet, dan hasilnya "DI TERIMA" Subhanallah..
sungguh kabar yang menggembirakan, tak di sangka ia bisa di terima. Bersama
kesulitan pasti ada kemudahan. (Q.S Al - Insyiroh) Ini semua terwujud berkat
tekadnya yang kuat, niat, usaha yang sungguh - sungguh dan tidak berputus
asa. Akhirnya, sekarang ia bisa sekolah di SMKN 1 BANYUWANGI dan bisa aktif di
PII Banyuwangi.
Sedikit foto yg bersejarah dalam hidupku "BATRA LUMAJANG DESEMBER
2010"
Permainan
yg terlucu
Sedikit Cuplikan Drama
Temen akrabku di batra
Permain Sepak Bola Akhwat
Narsis dulu sebelum buat blog :D
Pembuatan Blogger
ARLODA "Akhwat"
Arloda "Ikhwan"
Komentar
Posting Komentar