REVIEW FILM "MENGEJAR HALAL"

 
Mengejar Halal adalah sebuah film Indonesia terbaru bergenre Drama, Comedy yang diproduksi oleh Muara Studio, garapan Sutradara M. Amrul Ummami dan dibintangi oleh Inez Ayuningtya, Ressa Rere, Ryan Qori dan Abdul Kaafi yang telah  tayang di Bioskop Cinema 21-XXI sejak 13 April 2017.
            Sebelumnya saya sangat menunggu akan tayangnya film ini, walau saya sebenarnya bukanlah pencinta film. Seseorang bukan pecinta film itu bukan berarti membenci, hanya saja ia menonton film sekedarnya saja. Berbeda dengan si pencinta film, saya yakin bagi meraka yang pecinta film tiada hari tanpa menonton film. Benar bukan? Jika iya, mungkin itu sudah menjadi hobby kamu. Ciee yang suka nonton... :D
            Saya ingin bertanya, apa sih film yang paling kamu sukai? Genre romance? Action? Atau komedi kah? Survey di kalangan remaja saat ini film yang paling hits adalah bergenre romance. Ya romance telah  menarik perhatian mereka. Saya yakin menonton film tersebut hanya menjadi hiburan semata atau mengistirahatkan diri dari berbagai tugas dari dosen bagi mahasiswa atau yang lagi patah hati karena masalah pacar. Masih banyak hal lainnya yang membuat mereka tertarik.
            Era digital saat ini  pelajar seakan dimajakan dengan teknologi yang bernama gadget. Hampir setiap orang mempunya benda tersebut. Saat ini gadget tidak hanya berfungsi sebagai telpon dan mengirim sms, tetapi bisa mengakses internet dengan leluasa. Komunikasi lebih mudah melalui media sosial dan salah satunya kamu bisa menonton film di youtube.
            Karakter remaja saat ini mulai terkisis perlahan dengan suguhan sinetron di TV yang mayoritas menanyangkan tentang percintaan remaja, kekerasan, dan hura-hura. Wajar saja jika potret remaja saat ini seperti itu. Seharusnya tontonan yang mereka tonton adalah sesuatu yang mempunyai nilai education. Baru-baru ini telah muncul film islami di dunia perfilmnan di tanah air. Film  Ketika Mas Gagah Pergi yang diadaptasi dari novel karya Bunda Helvy Tiara Rossa, Film Tausiyah Cinta, dan Film Mengejar Halal yang baru baru ini telah rilis.
            Disini saya akan sedikit bercerita mengenai film Mengejar Halal. Saya menonton film ini tadi sore di Ciputra World XXI Surabaya. Akhirnya film yang saya tunggu-tunggu telah hadir di Surabaya, betapa senangnya diri ini. Saya tidak akan menghilangkan kesempatan begitu saja, langsung saja meminta untuk memesankan tiket kepada salah satu teman yang baru saya kenal. Berharap setelah menonton film itu saya akan mendapatkan sebuah insprirasi, tentunya agar kedepannya diri saya lebih baik lagi. Saya adalah seorang pemburu event-event dan menonton film terbaru jika ada waktu luang.
            Mengejar Halal berdurasi singkat sekitar 70-80 menit, tetapi hikmahnya dapat. Walau para pemainnya masih terbilang baru di wajah dunia perfilman, tetapi mereka mampu membuat penonton terkesima dengan akting dan tujuan mereka berperan dalam film tersebut. 
                Film ini berawal kisah Haura yang batal menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Shidiq. Saat pernikahan berlangsung Shidiq bukan nama Haura yang ia sebutkan, melainkan adalah nama mantannya. Hingga akhirnya pernikahan yang seharusnya membuat dia menjadi wanita yang paling bahagia berubah menjadi wanita yang paling mempunyai nasib terburuk di dunia.
                Setelah peristiwa kegagalan tersebut Haura mengalami depresi yang cukup mendalam. Beberapa hari ia mengurung diri di kamar dan uring-uringan tidak jelas, bahkan ia hampir saja menjadi gila. Lalu pada titik puncak depresinya ia sadar bahwa ia harus bangkit dan ia pun menjalankan aktivitas seperti sedia kala. Namun mirisnya, setiap orang yang bertemu dengan Haura seakan menjadikan dia menjadi trending topic dan seakan seluruh dunia tahu akan nasib buruk yang telah di alaminya.
                Hal tersebut membuat Haura menjadi wanita yang terobsesi akan pernikahan yang sempurna. Ditengah pencariannya mencari sosok pria yang sempurna, Haura dipertemukan dengan laki-laki yang bernama Halal. Ia ingin menjadikan halal halal baginya. Laki-laki yang memiliki semua kriteria yang diharapkan oleh Haura untuk menjadi pendamping hidupnya.
                Haura melakukan segala cara demi menjadikan Halal menjadi pasangan hidupnya. Mulai dari membuntuti Halal ketika pulang dari sekolahnya, mendaftarkan keponakannya agar bersekolah di tempat halal, hingga sering mencuri-curi kesempatan agar bisa berinteraksi dengannya. Akan tetapi. Hubungan Haura dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya mulai renggang karena sifat egois Haura yang tidak dapat terkendali mengejar cinta halal.
            Kecintaan Haura kepada Halal hingga membuatnya melupakan siapa yang seharusnya ia cintai melebihi segala-galanya. Hingga pada akhirnya sosok Halal yang selama ini yang ia kejar pada akhirnya tidak menjadi pendamping hidupnya, melainkan menjadi pendamping sosok perempuan lain.
            Jangan kecintaan kita pada sesuatu hingga melupakan yang menciptakan cinta itu sendiri. Cinta itu adalah fitrah setiap manusia, tetapi bukan berarti kita terlalu menggebu-gebu berjuang demi mendapatkannya. Islam telah mengajarkan bagaimana seharusnya kita menyikapi dan mengelola rasa cinta tersebut. Ketika kita disibukkan mencari sang jodoh idaman, tetapi kita melupakan untuk memperbaiki diri. Apakah sebenarnya kita pantas menjadi mendamping jodoh yang telah idamkan tersebut? Sangat mustahil kita menginginkan jodoh yang rajin sholat Tahajjud sedangkan kamu sendiri tidak rajin sholat Tahajjud. Jodoh itu adalah cerminan dirimu sendiri. 
          Seperti pesan dari Zizi kakak Haura, terkadang kekurangan itu bukanlah kelemahan. Barangkali itu menjadi kelebihanmu, kamu bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan semisal setelah menikah. Kamu bisa mengunakan masa penantianmu menunggu sang pangeran menjemputmu dengan berkarya sesuai dengan bidangmu dan menjadi pribadi yang produktif dan bermanfaat. Perbaiki kulitas dirimu, maka kamu akan mendapatkan jodoh yang berkualitas pula. Jodoh tidak akan tertukar, Allah telah mempersiapkan seseorang yang terbaik untukmu. Sebelum ia datang, maka pergunakan waktumu dengan lebih mendekatkan diri kepadaNya. SEMANGAT! :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu Tuan Yang Belum Bernama

Dua menjadi satu

Cinta dalam diam